BARITO UTARA - Salah satu bupati di Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng), menyumbangkan dana pribadinya untuk membangun Jembatan Gantung di wilayah pemerintahannya, yaitu Kabupaten Barito Utara (Barut).
Sosok bupati ini tak lain adalah H Nadalsyah atau biasa di sapa Koyem. Dengan dana pribadinya, melalui badan usaha miliknya, PT Sumber Barito, telah membangun sebuah jembatan Gantung di desa Sabuh Kecamatan Teweh Baru, dengan total biaya Rp 7 Milyar Rupiah.
Nadalsyah yang menjabat dua periode Bupati Barito Utara ini, patut di apresiasi atas perhatiannya dalam membangun daerahnya, tanpa menunggu uluran tangan pemerintah yang pada saat itu lagi dalam keadaan keuangan tertekan oleh masa Pandemi Covid - 19, sehingga banyak anggaran tertuju untuk mengatasi wabah virus yang mematikan diseluruh dunia.
"Dibangun sejak tahun 2019 awal dan selesai oktober 2022. Pembangunan jembatan ini 100 persen murni dari dana keluarga besar kami. Persetujuannya oleh Akhmad Gunadi sebagai komisaris PT Mitra Barito, " sebut Nadalsyah, dikutip dari Kaltenglima.com, (05/01/23).
Nama jembatan itupun di beri nama anaknya, Akhmad Gunadi (AG). Sang anak di gadang-gadang akan meneruskan tahta kepemimpinannya di tahun 2024 nanti.
"Atas nama masyarakat dan Pemerintah Kabupaten Barito Utara Saya mengucapkan terimakasih kepada Komisaris Utama PT. Mitra Barito yang Telah memberikan sumbangsihnya dalam pembangunan Jembatan Gantung Akhmad Gunadi Desa Sabuh Kecamatan Teweh Baru Ini, " kata Nadalsyah menyampaikan dalam pidato sambutannya saat meresmikan penggunaan jembatan, Rabu 04 Januari 2022.
Sekedar diketahui, PT Mitra Barito merupakan perusahaan milik Bupati Barito Utara Nadalsyah. Begerak di bermagai macam usaha. DIantaranya bidang perkayuan dan tambang batu bara.
Nadalsyah menjelaskan, kenapa sampai mengeluarkan dana pribadi miliarn rupiah membangun jembatan gantung. Hal ini jelasnya, saat memasuki Tahun 2020 Pada Bulan Maret akibat Pandemi Covid-19, Anggaran Pendapatan dan belanja daerah (APBD) semua mengalami refocussing anggaran, untuk pemulihan kondisi kesehatan masyarakat dan percepatan Vaksinasi Covid-19.
Sehingga pemerintah daerah sangatlah terbatas dalam menyelesaikan prioritas yang telah ditetapkan, salah satunya pembangunan Infrastruktur.
Oleh karena itu peran pihak ketiga dan perusahaan yang berinvestasi di Kabupaten Barito Utara sangatlah mendukung. Maka melihat itu PT.Mitra Barito memberikan CSR nya yakni membiayai Pembangunan Jembatan Gantung ini.
"Besar harapan kita semua Jembatan Gantung Akhmad Gunadi ini nantinya mampu meningkatkan roda perekonomian masyarakat selain itu juga bisa memangkas jarak Ke Desa Sabuh tidak lagi melalui Km.27 Desa Sikui, Tetapi Melalui Jalan Malawaken-Benangin, " imbuhnya.
Jembatan gantung ini, pekerjaannya diawasi dan disesuaikan dengan standar dari Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Barito Utara.
Jembatan ini memiliki bentang utama jembatan 75 meter yang dari sisi Desa Sabuh 16 meter. Jembatan penghubung arah Desa Sabuh seberang 24 meter dengan total panjang keseluruhan jembatan 115 meter dan lebar 2, 5 meter yang dapat dilalui pejalan kaki, kendaraan roda dua maupun roda empat, jenis ambulans dan pickup, dengan beban maksimal 3 hingga 4 ton.(*)